TREND
SISTEM INFORMASI/TI DALAM BIDANG KESEHATAN
A. Perkembangan, manfaat, peranan komputer di
bidang kedokteran
Saat ini
perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT
(Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan
berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek
perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah
memanfaatkan perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta
efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di
dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan
aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi).
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Peranan
Komputer di Bidang Kedokteran
Dalam bidang kesehatan, komputer
sangat berperan penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya
akan dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi
tersebut, dalam hal ini misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain
sebagainya. Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia.
Komputer dapat digunakan mulai
dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi suatu rumah sakit atau
klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit,
menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam
yang sulit dilihat.
Peranan komputer dalam bidang
kesehatan sangat banyak dan penting. Sebagai contoh dalam bidang kesehatan
peranan – peranan tersebut antara lain :
- Bidang administrasi
Dengan adanya komputer di dalam
dunia administrasi sangat membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan
pengolahan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa
banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang dimiliki
oleh rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien,
stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk
dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang canggih
di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu sistem di rumah sakit tersebut.
- Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan
komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya untuk merecord
resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain itu,
dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan
macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan
adalah obat penahan rasa sakit.
- Mendiagnosa suatu penyakit
Dengan adanya komputer DNA yang
sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit
bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat,
mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit.
- Memonitoring status pasien
Pasien yang sudah pernah datang
atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal
pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat
melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang
pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali
berobat, record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.
- Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering
dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung pada penggunaan komputer.
Penggunaan komputer dapat memaksimalkan hasil penelitian, karena dengan adanya
komputer penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail.
Misalnya penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA,
dan lain sebagainya.
- Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh
bagian dalam manusia telah ditemukan begitu banyak alat canggih, namun hampir
seluruh alat tersebut masih bergantung pada perangkat komputer sebagai sarana
untuk penyaluran data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki
peranan yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh
manusia tersebut.
Contoh penggunaan sistem komputer
untuk menganalisa organ – organ tubuh :
- System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
- System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR)berguna untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
- SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
- PET (Position Emission Tomography)merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
- NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
- USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
- Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
- Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.
Manfaat
Komputer di Bidang Kedokteran
- Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
- Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
- Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien
- Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan
- Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat dan mudah
- Mendeteksi DNA seseorang
- Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium
- Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis
B. Pengertian sistem e-health
Ada
banyak definisi mengenai e-health.Dua di antaranya yang sering digunakan
adalah:
1.
Pemanfaatan internet dan teknologi yang
berhubungan dengannya dalam industri
pelayanan kesehatan guna meningkatkan akses, efisiensi, efektifitas dan
kualitas dariproses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi pelayanan
kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka peningkatan status
kesehatan pasien(Healthcare Information and Management Systems Society
[HIMSS]).
2.
E-health adalah e-commerce versi kesehatan: yaitu
pemanfaatan bisnis kesehatan secara
elektronik.E-health adalah kombinasi dari pemanfaataan komunikasi elektronik
dan teknologi informasi pada bidang kesehatan, baik di tempat sendiri (lokal)
maupun di klinik yang jauh, untuk tujuan klinik, pengajaran dan administratif.
Menurut
Gunter Eysenbach, “e” pada e-health tidak hanya mengandung arti “electronic”
melainkan juga melingkupi :
1.
Eficiency (efisiensi).
2.
Enhancing quality of care (menambah kualitas
pelayanan kesehatan).
3.
Evidence based (berdasarkan fakta).
4.
Empowerment of consumers and patients(kekuasaan
ada ditangan. konsumen dan pasien).
5.
Encouragement of a new relationship between the
patient and health professional (pembangunan hubungan yang lebih kuatantara
pasien dan profesional di bidang kesehatan).
6.
Educations of physicians and consumers through
online sources (pendidikan untuk dokter dan konsumen melalui sumber informasi
online).
7.
Enabling information exchange, a communication in
astandardize way between health care establishments (memungkinkan pertukaran
informasi, komunikasi denganstandarisasi antara pendiri layanan kesehatan).
8.
Extending the scope of health care beyond its
conventional boundaries (pemanjangan ruang lingkup pelayanan kesehatandi luar
batasan konvensionalnya).
9.
Ethics (etika).
10. Equity (
Persamaan).
C. Diagram sistem e-health
Secara
sederhana sistem E-Health terdiri atas sejumlah “Stasiun Medis” yang satu sama
lain dihubungkan dalam suatu jaringan (Network). Suatu stasiun medis sendiri
dapat terdiri atas :
1. Komputer
dengan perangkat lunak di dalamnya
2. Sebuah
perangkat antar-muka pasien
3. Sejumlah
instrument biomedika (tergantung keperluan)
4. Sebuah
perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang digunakan)
5. Jaringan
dan perangkat telekomunikasi yang tersedia.
Pada
dasarnya setiap stasiun medis dapat berhubungan dengan stasiun medis lainnya
secara
1. Real-time
(secara sinkron), contohnya saat telekonsultasi antara dokter umum dan dokter
spesialis mengenai kasus darurat seorang pasien.
2. Store and
forward, pengiriman informasi dan pembacaannya tidak pada saat yang sama,
contohnya dalam penyampaian singkat jumlah rekapitulasi jumlah pasien di suatu
puskesmas selama sebulan beserta informasi penting secara singkat.
D. Manfaat e-health
·
Mendukung pemberian pelayanan yang disesuaikan
dengan pasien individu.
·
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses
perawatan dan memfasilitasi perawatan bersama melintasi batas.
·
Membantu praktik berbasis bukti dan pengurangan
kesalahan.
·
Meningkatkan akurasi diagnostik dan kesesuaian
pengobatan.
·
Meningkatkan akses terhadap kesehatan yang efektif
dengan mengurangi hambatan yang diciptakan, misalnya dengan lokasi fisik atau
kecacatan.
·
Memfasilitasi pemberdayaan pasien untuk perawatan
diri dan pengambilan keputusan kesehatan.
·
Meningkatkan efisiensi biaya melalui
penyederhanaan proses, mengurangi waktu menunggu dan limbah.
E. Contoh penerapan e-health
Sistem Resep Elektronik
Merupakan
sistem komputerisasi penulisan resep obat yang juga dikenal dengan
E-Prescription, dimana pada sistem ini dokter menuliskan dan mengirimkan resep
kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan tulisan
tangan dan penggunaan media kertas.
Sistem
ini dibuat untuk menghindari terjadinya ROM (Reaksi Obat Merugikan) yang biasa
disebabkan oleh adanya kesalahan pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga
kesehatan, yang sebenarnya hal ini dapat dicegah apabila dilakukan dengan lebih
teliti dan hati-hati.
Kesalahan
tersebut dapat dibagi dalam 4 fase :
1.
Fase penulisan resep
2.
Fase pembacaan resep
3.
Fase penyiapan hingga penyerahan resep oleh
petugas apotek
4.
Fase penggunaan obat oleh pasien
F. Bioinformatika
Bioinformatika
merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasi
untuk diterapkan dalam pengelolaan dan analisis biologis. Bidang ini mencakup penerapan
dalam ilmu matematika, statistika dan informatika untuk memecahkan masalah
biologis, terutama dalam hal DNA dan asam amino serta informasi yang terkait
dengan kedua hal itu.
Bioinformatika berupa sistem manajemen informasi yang meliputi database biologi molekul dan software sebagai tools untuk mengelola dan menganalisis data biologis.
Munculnya bioinformatics diharapkan dapat mengorganisasi penyimpanan data biologi sehingga memudahkan ilmuwan mengkases data di dalam database dan mengunggah data terbaru ke dalam database. Contoh database genom yaitu GenBank/NCBI (National Centre of Biotechnology Information, Amerika Serikat), EMBL (European Molecular Biologi Laboratory, Eropa), dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan). Selain itu, dengan munculnya bioinformatics sebagai displin ilmu baru baik di dunia biologi molekuler maupun teknik informatika, maka diharapkan akan lahir program-program bioinformatika baru yang lebih maju dan inovatif dalam mengolah dan menyimpan database molekuler. Program bioinformatika juga diharapkan dapat dipakai untuk menganalisis data biologi seperti genomik (terkait urutan DNA organisme), proteomik (terkait protein dalam sel/jaringan), atau metagenomik (terkait genom mikroba) sehingga dapat mengungkap berbagai fenomena sains.
Bioinformatika berupa sistem manajemen informasi yang meliputi database biologi molekul dan software sebagai tools untuk mengelola dan menganalisis data biologis.
Munculnya bioinformatics diharapkan dapat mengorganisasi penyimpanan data biologi sehingga memudahkan ilmuwan mengkases data di dalam database dan mengunggah data terbaru ke dalam database. Contoh database genom yaitu GenBank/NCBI (National Centre of Biotechnology Information, Amerika Serikat), EMBL (European Molecular Biologi Laboratory, Eropa), dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan). Selain itu, dengan munculnya bioinformatics sebagai displin ilmu baru baik di dunia biologi molekuler maupun teknik informatika, maka diharapkan akan lahir program-program bioinformatika baru yang lebih maju dan inovatif dalam mengolah dan menyimpan database molekuler. Program bioinformatika juga diharapkan dapat dipakai untuk menganalisis data biologi seperti genomik (terkait urutan DNA organisme), proteomik (terkait protein dalam sel/jaringan), atau metagenomik (terkait genom mikroba) sehingga dapat mengungkap berbagai fenomena sains.
TREND SISTEM INFORMASI/TI DALAM BIDANG MEDIA/NEW MEDIA
A. Manfaat media
Menurut
Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media
komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era
komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi
interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi
interaktif.
Menurut
Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang
melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang
memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun
dengan informasi yang diinginkan.
Sementara
menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi
terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan
jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang
semakin meningkat.
B. Tantangan new media
1.
Market
Dewasa
ini kebutuhan konsumen kian majemuk. Perusahaan tidak cukup menyandarkan
segmentasi dari satu atau dua kriteria saja, tetapi harus lebih dalam. Misalnya
ke segi life style, hobi dll. Anda harus mampu memetakan target market sambil
memperhatikan misi yang ingin dicapai perusahaan.
2.
Message
Perusahaan
sudah tidak bisa lagi mendikte konsumen karena zamannya sudah user generate
content. Makanya, sebelum mendeklarasikan sebuah pesan, perusahaan harus
mengubah mindset dulu. Perhatikan siapa audiens anda. Lihat kultur budaya
konsumen, psikologis, perilaku umur, dlsb. Jangan menyamaratakan setiap
konsumen.
3.
Channel
Perusahaan
harus mampu memilih channel yang sesuai tipikal konsumen. Misalnya Pinterest
cocok untuk Ladies, atau Twitter untuk Geek (dalam arti positif). Perlu diingat
bahwa promosi yang baik adalah yang bisa melibatkan konsumen. Misalnya mengajak
mereka untuk tweet atau sekedar menulis opini di Facebook.
4.
Media
Masih
berhubungan dengan channel, media lebih ke fungsi dari channel. Contohnya
jejaring sosial selain untuk chatting sering dimanfaatkan pula untuk campaign,
bahkan tidak sedikit yang menggunakannya untuk customer service. Apapun
medianya, fokus pada target market Anda. Pelajari pelaku mereka, kemudian pilih
media yang sesuai.
5.
Money
Umumnya
perusahaan mengacu pada presentase yang dijatah untuk anggaran bujet promosi. Banyak
promosi yang gagal karena bujet yang terlalu ketat. Padahal tidak harus begitu
jika perusahaan mematuhi langkah yang benar dalam menyusun bujet. Yaitu
tentukan dulu objek yang ingin dicapai, dan dengan cara apa kita menggapainya,
barulah kemudian bujet dianggarkan.
6.
Measurement
Atau
pengukuran. Hal yang paling complicated untuk diukur adalah promosi. Karena
variabel yang diuji cukup banyak. Bila promosi diberlakukan untuk jangka pendek
seperti trade promo, maka mengukurnya tidak sesulit promosi jangka panjang.
Bila ditujukan untuk jangka panjang seperti meraih awareness, top of mind, dll,
tentu banyak sisi yang harus dipertimbangkan. Maka yang paling mudah untuk
mengukur efektivitas promosi ini adalah dengan media digital. Misalnya ketika
Anda ingin meraih brand awareness, cara mengukurnya adalah melihat jumlah user
yang membicarakan brand Anda di media sosial atau forum online hingga ada yang
rela menjadi influencer. Dari situ sudah terlihat, apakah upaya promosi Anda
berhasil atau tidak.
C. Elemen media
Pada
new media ada beberapa elemen seperti Pembuat,penyalur dan pemakai juga media yang
digunakan agar dapat berhubungan dengan new media,diantaranya adalah
sebagai berikut:
·
Produsen merupakan
orang yang menciptakan wadah atau sarana new media itu sendiri komponen ini
berperan sebagai pencipta atau pembentuk new media.
·
Distributor adalah
sebuah perantara yang menghantarkan sarana media atau bisa disebut media yang
berfungsi mengahantarkan pemakai untuk memakai sarana itu sendiri.
·
Konsumen adalah orang yang berperan
sebagai konsumen sebuah sarana media atau new media yang berfungsi untuk memakai
new media.
1.
Internet & Web
2.
Personal Komputer (PC) / Notebook
3.
DVDs (Digital Versatile Disc or Digital Video
Disc)
4.
VCDs (Compact Discs)
5.
Portable Media Player.
6.
Mobile Phone.
7.
Video Game/ Game Computer.
8.
Virtual Reality.
D. Contoh kasus
Search Engine Optimization
Sebelumnya,
kita validasi dulu seberapa banyak tingkat pencarian bulanan untuk keyword
“hiasan kamar”. Setelah dicek di Google Keyword Planner, keyword ini mempunyai
potensi pencarian sebanyak 4.440 setiap bulan. Artinya, potensi trafficharian
yang bisa diperoleh sekitar 148 visitor, dengan catatan masuk ke 3 besar di
halaman satu Google.
Hasil riset keyword “hiasan kamar”.
Sementara
tidak perlu dibahas bagaimana kondisi kompetitor di halaman 1. Kita fokus pada teknik
yang dilakukan.
Pada
gambar di atas, ada banyak sekali longtail keyword yang muncul dari keyword
“hiasan kamar”, dalam gambar terlihat ada 33 longtail keyword atau keyword
turunan.
1. Optimasi
Longtail
Kuncinya,
tentukan dulu keyword turunan apa yang ingin Anda pilih dan ingin Anda masukkan
ke dalam konten Anda. Dalam kasus ini, saya ingin memasukkan “hiasan untuk
kamar” sebagai longtail keyword.
Longtail
keyword tersebut ada yang cari.
Perbandingan
potensi traffic yang sangatnjomplang antara “hiasan kamar” dan
“hiasan untuk kamar” yang mana potensi utama ada di angka 4000, sedangkan
satunya hanya 170, per bulan.
Jangan
ngotot mengoptimasi keyword utama, sebaiknya optimasi dulu keyword turunan.
Salah satu caranya adalah dengan membangun anchor text di situs-situs
berkualitas, seperti forum, komentar di situs yang sudah bagus, dll. Bisa
pelajari materi tentang backlink
berkualitas.
2. Closing
Setelah
keyword turunan berhasil dioptimasi (masuk ke halaman satu), maka kita akan
mendapat beberapa benefit berikut ini:
1. Mempunyai
organic search (pasti), Google suka.
2. Mendapat
pageviews, Google suka.
3. Mendapat
pengunjung yang stabil, meski kecil, Google suka.
Efeknya
apa? Insya Allah jadi lebih mudah untuk optimasi keyword utama. Di bawah ni
adalah hasil akhir dari proses optimasi.
Saya
mendapat 226 pengunjung dari 1 artikel itu sampai tulisan ini saya buat (jam
17.00), kalau dicek statistik hari sebelumnya, jumlah pengunjung artikel itu
ada di angka 374. Lumayan, mengingat jika merujuk dari data Keyword Planner,
potensinya hanya 148 per hari.
Sedangkan
Into sendiri berhasil menerapkan strategi ini untuk keyword yang mempunyai
pencarian sebanyak 49.000 per bulan atau potensi 1600 per hari, hanya dari 1
konten. Keywordnya apa? Rahasia dong, huehe.
Tapi,
sebelum menjalankan optimasi dengan strategi ini pastikan dulu bahwa website
Anda sudah mempunyai kriteria seperti berikut ini:
1. Domain
sudah cukup umur, idealnya sudah 6 bulan.
2. Konten
sudah banyak yang terindex.
3. Mempunyai backlink homepage yang bagus, kuat.
Sumber
:
·
Buku Management 11th Edition by Pearson Education