Selasa, 04 Desember 2018

perbedaan framework cobit, prince2 dan tickITplus

FRAMEWORK COBIT, PRINCE2, DAN tickITplus
 
Anggota Kelompok :
Bebasari Indah Kurniawati (11115310)
Jordi Febrian N (13115594)
Yohanes Satria (17115271)
 
 
1.      PRINCE2 ( Projects In Controlled Environments, version 2 )
PRINCE pertama kali dipublikasikan pada 1990 yang fokus pada proyek IT. PRINCE kemudian direvisi untuk manajemen proyek secara umum dan dirilis sebagai PRINCE2 pada 1996 dan secara signifikan diperbaharui pada edisi 2009 dengan rangkaian prinsip, tema, dan proses yang telah terdefinisi.
PRINCE2 (Project IN Controlled Enviroments 2) adalah suatu metode manajemen proyek yang berorientasi pada proses yang dimiliki oleh AXELOS. PRINCE2 merupakan pendekatan manajemen proyek yang paling umum digunakan di Eropa.
PRINCE2 mudah untuk menyesuaikan pada proyek dan lingkungan yang berbeda. Disini terdefinisi kerangka kerja yang jelas dan mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Merupakan standart yang bersifat terbuka dan penggunaannya tumbuh dengan cepat. Pada beberapa negara, menjadi mandatori / kewajiban untuk sertifikasi PRINCE2 bagi project manager.


2.      TickITplus
Merupakan pengembangan skema dari TickIT dengan menambahkan dimensi baru yang mengkombinasikan praktek industri dengan standar internasional IT.
TickITplus adalah penerus skema sektor 'TickIT' yang diperkenalkan pada awal 1990-an untuk mendorong fokus yang lebih besar pada kualitas dalam industri TI. Skema baru telah dikembangkan oleh anggota Komite Pengarah Industri Gabungan TickIT.
Komite, yang terdiri dari perwakilan dari suatu bagian lintas industri TI dan kelompok kepentingan TI lainnya, didirikan pada tahun 2006 di bawah komite Kebijakan Standar dan Strategi Standar Lembaga Inggris ; dengan tanggung jawab utama untuk standardisasi, harmonisasi internasional, sertifikasi, akreditasi untuk industri TI. 

8 Profil Lingkup TickITplus
TickITplus mendefinisikan 8 profil cakupan yang dapat dipilih oleh organisasi dari kecocokan dengan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi. Organisasi harus memilih setidaknya satu profil cakupan, tetapi dapat memilih lebih dari satu profil jika mereka menyediakan berbagai aktivitas. Profil lingkup kemudian menentukan apa yang akan TickITplus proses dan organisasi harus menunjukkan sesuai dengan apa yang dilaksanakan. Berikut 8 lingkup profil yang didefinisikan :
1.      Manajemen dan Keamanan Informasi
2.      Manajemen Pelayanan
3.      Pengembangan dan Dukungan Sistem dan Perangkat Lunak
4.      Proyek dan Manajemen Program
5.      Perencanaan dan Manajemen Strategi Perusahaan
6.      Hukum dan Kepatuhan
7.      Validasi Produk, Kualitas, dan Pengukuran
8.      Rekayasa Sistem IT dan Infrastruktur


3.      COBIT
Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.


PERBEDAAN COBIT, PRINCE2, DAN TICKITPLUS
COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional.
Prince2 merupakan framework yang menangani kualitas manajemen, pengendalian dan organisasi suatu proyek dengan konsistensi dan penyampaian kembali dengan objektif suatu proyek.
TickITplus merupakan framework yang dikhususkan untuk pengembangan kualitas software. 


CONTOH KASUS
PT. Setia Jaya Teknologi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Dalam aktivitas pembukuan mereka menggunakan aplikasi Accurate untuk proses Accounting. Dalam penggunaanya untuk mempermudah proses pencatatan pembukuan perusahaan dan juga untuk menghindari kehilangan data. Tujuan dari dilakukannya audit pada perusahaan ini adalah meneliti apakah implementasi aplikasi sudah memenuhi visi misi perusahaan ini atau belum. Manfaat dari audit ini adalah menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mengevaluasi sistem kinerja dari aplikasi. Perusahaan ini di audit berdasarkan framework COBIT. COBIT merupakan sebuah kerangka best practice bagi pengelolaan teknologi informasi yang sudah digunakan oleh berbagai auditor. Standar COBIT 4.1 dapat membantu auditor, user dan manajemen untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis TI. Untuk mengukur aspek dukungan TI terhadap kegiantan operasional bisnis fokus domain audit perusahaan ini berpusat pada Delivery and Support (DS). Hasil dari audit yang dilakukan adalah analisa kinerja aplikasi apakah sudah sesuai dengan tujuan bisnis dari perusahaan dan memberikan rekomendasi untuk perusahaan. 1 Pendahuluan PT. Setia Jaya Teknologi adalah sebuah perusahaan yang dikelola oleh swasta, yang bergerak dibidang distribusi laptop, sekaligus retailer online dengan menggunakan jasa market place digital seperti Blibli, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada sebagai bisnis sekunder. Perusahaan ini terus mengalami peningkatan baik keuntungan atau maupun infrastruktur, perusahaan ini telah menerapkan Sistem Informasi pada aspek kerjanya salah satunya adalah pembukuan mereka dengan menggunakan aplikasi akuntansi yang berbasis desktop yang dikenal dengan nama Accurate Accounting Software. telah mempengaruhi praktik akuntansi dan keuangan, telah banyak pergantian olah data akuntansi manual ke sistem akuntansi yang menggunakan komputer, dengan software akuntansi seperti Accurate Accounting dan program sejenis lainnya. Dengan menggunakan peralatan komputer, transaksi dan prosedur akuntansi yang rumit dapat diprogram dengan lebih mudah. Hanya dengan menginput tanggal, kode akun dan jumlah transaksi dapat secara otomatis menghasilkan jurnal, posting buku besar, laporan biaya produksi dan laporan keuangan [1]. Hal ini tentunya memberikan keuntungan bagi perusahaan dan sumber daya manusia dan dapat diselesaikan secara praktis, cepat dan akurat. Sebuah layanan Sistem Informasi dikatakan baik dan layak apabila sudah memenuhi standard dan adanya tata kelola IT yang baik pula serta dilihat dari keefektifan penggunaan aplikasi dan dilihat dari kepuasan pengguna dari aplikasi. Dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan sudah memenuhi standard dan memberikan pelayanan terbaik, dari paparan yang telah dijelaskan diatas maka dirasa perlu untuk adanya penilaian dari aplikasi yang telah diimplementasikan guna mengetahui kepuasan pengguna

SUMBER :