FRAMEWORK COBIT, PRINCE2, DAN tickITplus
Anggota Kelompok :
Bebasari Indah Kurniawati (11115310)
Jordi Febrian N (13115594)
Yohanes Satria (17115271)
1. PRINCE2
( Projects In Controlled Environments, version 2 )
PRINCE pertama kali dipublikasikan pada
1990 yang fokus pada proyek IT. PRINCE kemudian direvisi untuk manajemen proyek
secara umum dan dirilis sebagai PRINCE2 pada 1996 dan secara signifikan diperbaharui
pada edisi 2009 dengan rangkaian prinsip, tema, dan proses yang telah
terdefinisi.
PRINCE2 (Project IN Controlled Enviroments
2) adalah suatu metode manajemen proyek yang berorientasi pada proses yang
dimiliki oleh AXELOS. PRINCE2 merupakan pendekatan manajemen proyek yang paling
umum digunakan di Eropa.
PRINCE2 mudah untuk menyesuaikan pada
proyek dan lingkungan yang berbeda. Disini terdefinisi kerangka kerja yang
jelas dan mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Merupakan standart yang
bersifat terbuka dan penggunaannya tumbuh dengan cepat. Pada beberapa negara,
menjadi mandatori / kewajiban untuk sertifikasi PRINCE2 bagi project manager.
2. TickITplus
Merupakan
pengembangan skema dari TickIT dengan menambahkan dimensi baru yang
mengkombinasikan praktek industri dengan standar internasional IT.
TickITplus
adalah penerus skema sektor 'TickIT' yang diperkenalkan pada awal 1990-an untuk
mendorong fokus yang lebih besar pada kualitas dalam industri TI. Skema baru
telah dikembangkan oleh anggota Komite Pengarah Industri Gabungan TickIT.
Komite, yang terdiri dari perwakilan dari suatu bagian
lintas industri TI dan kelompok kepentingan TI lainnya, didirikan pada tahun
2006 di bawah komite Kebijakan Standar dan Strategi Standar Lembaga Inggris
; dengan tanggung jawab utama untuk standardisasi, harmonisasi internasional,
sertifikasi, akreditasi untuk industri TI.
8 Profil Lingkup
TickITplus
TickITplus mendefinisikan
8 profil cakupan yang dapat dipilih oleh organisasi dari kecocokan dengan
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi. Organisasi harus memilih setidaknya
satu profil cakupan, tetapi dapat memilih lebih dari satu profil jika mereka
menyediakan berbagai aktivitas. Profil lingkup kemudian menentukan apa yang akan
TickITplus proses dan organisasi harus menunjukkan sesuai dengan apa yang
dilaksanakan. Berikut 8 lingkup profil yang didefinisikan :
1. Manajemen
dan Keamanan Informasi
2. Manajemen
Pelayanan
3. Pengembangan
dan Dukungan Sistem dan Perangkat Lunak
4. Proyek
dan Manajemen Program
5. Perencanaan
dan Manajemen Strategi Perusahaan
6. Hukum
dan Kepatuhan
7. Validasi
Produk, Kualitas, dan Pengukuran
8. Rekayasa
Sistem IT dan Infrastruktur
3. COBIT
Control Objective for Information &
Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT
Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk
menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah
teknis IT (Sasongko, 2009).
COBIT mendukung tata kelola TI dengan
menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain
itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan
keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan
secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap
dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara
berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir
seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola
para profesional tersebut.
PERBEDAAN
COBIT, PRINCE2, DAN TICKITPLUS
COBIT Framework adalah
standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan
kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan
diterapkan secara internasional.
Prince2 merupakan
framework yang menangani kualitas manajemen, pengendalian dan organisasi suatu
proyek dengan konsistensi dan penyampaian kembali dengan objektif suatu proyek.
TickITplus merupakan
framework yang dikhususkan untuk pengembangan kualitas software.
CONTOH KASUS
PT. Setia Jaya
Teknologi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Dalam
aktivitas pembukuan mereka menggunakan aplikasi Accurate untuk proses Accounting.
Dalam penggunaanya untuk mempermudah proses pencatatan pembukuan perusahaan dan
juga untuk menghindari kehilangan data. Tujuan dari dilakukannya audit pada
perusahaan ini adalah meneliti apakah implementasi aplikasi sudah memenuhi visi
misi perusahaan ini atau belum. Manfaat dari audit ini adalah menjadi pedoman
bagi perusahaan untuk mengevaluasi sistem kinerja dari aplikasi. Perusahaan ini
di audit berdasarkan framework COBIT. COBIT merupakan sebuah kerangka best
practice bagi pengelolaan teknologi informasi yang sudah digunakan oleh
berbagai auditor. Standar COBIT 4.1 dapat membantu auditor, user dan manajemen
untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan
masalah-masalah teknis TI. Untuk mengukur aspek dukungan TI terhadap kegiantan
operasional bisnis fokus domain audit perusahaan ini berpusat pada Delivery and
Support (DS). Hasil dari audit yang dilakukan adalah analisa kinerja aplikasi
apakah sudah sesuai dengan tujuan bisnis dari perusahaan dan memberikan
rekomendasi untuk perusahaan. 1 Pendahuluan PT. Setia Jaya Teknologi adalah
sebuah perusahaan yang dikelola oleh swasta, yang bergerak dibidang distribusi
laptop, sekaligus retailer online dengan menggunakan jasa market place digital
seperti Blibli, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada sebagai bisnis sekunder.
Perusahaan ini terus mengalami peningkatan baik keuntungan atau maupun
infrastruktur, perusahaan ini telah menerapkan Sistem Informasi pada aspek
kerjanya salah satunya adalah pembukuan mereka dengan menggunakan aplikasi akuntansi
yang berbasis desktop yang dikenal dengan nama Accurate Accounting Software.
telah mempengaruhi praktik akuntansi dan keuangan, telah banyak pergantian olah
data akuntansi manual ke sistem akuntansi yang menggunakan komputer, dengan
software akuntansi seperti Accurate Accounting dan program sejenis lainnya.
Dengan menggunakan peralatan komputer, transaksi dan prosedur akuntansi yang
rumit dapat diprogram dengan lebih mudah. Hanya dengan menginput tanggal, kode
akun dan jumlah transaksi dapat secara otomatis menghasilkan jurnal, posting
buku besar, laporan biaya produksi dan laporan keuangan [1]. Hal ini tentunya
memberikan keuntungan bagi perusahaan dan sumber daya manusia dan dapat
diselesaikan secara praktis, cepat dan akurat. Sebuah layanan Sistem Informasi
dikatakan baik dan layak apabila sudah memenuhi standard dan adanya tata kelola
IT yang baik pula serta dilihat dari keefektifan penggunaan aplikasi dan
dilihat dari kepuasan pengguna dari aplikasi. Dimaksudkan agar pelayanan yang
diberikan sudah memenuhi standard dan memberikan pelayanan terbaik, dari
paparan yang telah dijelaskan diatas maka dirasa perlu untuk adanya penilaian
dari aplikasi yang telah diimplementasikan guna mengetahui kepuasan pengguna
SUMBER
: