Rabu, 07 November 2018

COBIT (DOMAIN ACQUIRED & IMPLEMENT)


DOMAIN COBIT (DOMAIN ACQUIRED & IMPLEMENT)



Anggota Kelompok :
Bebasari Indah Kurniawati (11115310)
Jordi Febrian N (13115594)
Yohanes Satria (17115271)


PENDAHULUAN

Kemajuan disetiap bidang tak lepas dari teknologi sebagai penunjangnya, terutama teknologi informasi. Akan tetapi hal tersebut harus dimbangi dengan adanya sebuah evaluasi atau audit terhadap penggunaan Teknologi informasi itu sendiri sehingga ancaman atau kerugian dapat diminimalkan ataupun dicegah. Untuk itu banyak perusahaan yang berupaya menemukan dan mengetahui apakah tata kelola Teknologi informasi sudah di terapkan dengan baik dan efektif sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Karena hal ini sangat penting mengingat besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh perusahaan dalam menerapkan teknologi informasi agar biaya yang dikeluarkan tidaklah sia-sia dan memberikan manfaat sesuai target yang diinginkan oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Sumberdaya TI merupakan suatu elemen yang sangat disoroti COBIT, termasuk pemenuhan kebutuhan bisnis terhadap: efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, keterpaduan, ketersediaan, kepatuhan pada kebijakan/aturan dan keandalan informasi (effectiveness, efficiency, confidentiality, integrity, availability, compliance, dan reliability. COBIT menyediakan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil dan lebih difokuskan pada pengendalian (control), yang selanjutnya dijelaskan dalam tahap dan framework proses. Manfaat dari langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil tersebut antara lain membantu mengoptimalkan investasi teknologi informasi yang mungkin dapat dilakukan dan menjamin pengiriman service. Framework COBIT 4.1, secara keseluruhan terdiri dari 4 domain yatiu PO (Plan & Organized), AI, (Aquire & Implement), DS (Deliver & Support) dan ME (Monitor & Evaluated).

TEORI COBIT

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional.
COBIT bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.

Kriteria Informasi berdasarkan COBIT
Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:
  1. Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
  2. Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
  3. Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
  4. Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
  5. Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
  6. Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
  7. Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.
Komponen Control Objective
Berdasarkan IT Governance Institute (2012), Framework COBIT disusun dengan karakteristik yang berfokus pada bisnis (bussiness focused). Pada edisi keempatnya ini, COBIT Framework terdiri dari 34 high level control objectives dan kemudian mengelompokan proses tersebut menjadi 4 domain, keempat domain tersebut antara lain: Plannig and Organization, Acquisition and Implementation, Delivery and Support, dan Monitoring and Evaluation:

  1. Planing and Organization (Perencanaan dan Organisasi). Mencakup strategi, taktik dan identifikasi kontribusi terbaik TI demi pencapaian tujuan organisasi. 
  2. Acquire and Implement (Pengadaan dan Implementasi). Untuk merealisasikan strategi TI, perlu dilakukan pengidentifikasian, pengembangan dan perolehan solusi TI, sesuai dengan yang akan diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis. 
  3. Delivery and Support (Pengiriman Layanan dan Dukungan). Domain ini fokus terhadap penyampaian jasa yang sesungguhnya diperlukan, termasuk penyediaan layanan, manajemen keamanan dan kontinuitasnya, jasa dukungan kepada user dan manajemen data dan fasilitas operasi. 
  4. Monitoring and Evaluation (Pengawasan dan Evaluasi). Seluruh kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses TI harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala. Domain ini berfokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam perusahaan, pemerikasaan internal, dan eksternal.

PEMBAHASAN

Domain Acquire & Implement (AI)
Domain ini menitikberatkan kepada strategi dan proses pemilihan teknologi yang akan digunakan dan proses implementasinya. Untuk merealisasikan strategi TI yang telah ditetapkan harus disertai solusi yang sesuai. Solusi TI kemudian ditiadakan dan diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan. Domain ini menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
  • Apakah proyek-proyek baru akan memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan bisnis?
  • Apakah proyek baru kemungkinan besar akan diimlementasikan tepat waktu?
  • Apakah sistem baru tersebut akan bekerja sesuai dengan anggaran?
  • Apakah perubahan dilakukan tanpa mengganggu operasi bisnis saat ini?
 Proses-proses TI pada domain AI adalah :
  1. AI1 – Identify automated solution. Proses ini menitikberatkan pada kontrol terhadap pelaksanaan identifikasi solusi-solusi TI terotomatisasi. Tujuan dari proses ini adalah menjamin efektivitas dan efisiensi sesuai pendekatan dalam hal kepuasan terhadap kebutuhan pengguna.
  2. AI2 – Acquire and maintain application software. Tujuan dari proses ini adalah untuk menyediakan fungsi-fungsi yang telah terotomatisasi dan secara efektif mampu mendukung proses bisnis.
  3. AI3 – Acquire and maintain technology infrastructure. Tujuan dari proses ini adalah menyediakan berbagai platform yang tepat untuk mendukung aplikasi bisnis.
  4. AI4 – Develop and maintain procedure. Merupakan proses rekayasa terhadap prosedur-prosedur pengelolaan TI yang ada (meliputi : pengembangan, implementasi, dan perawatan terhadap prosedur-prosedur tsb). Tujuan dari proses ini adalah untuk menjamin bahwa penggunaan aplikasi-aplikasi dan solusi-solusi teknologi dalam Tata Kelola TI mendapat peran yagn semestinya dan sesuai pada tempatnya.
  5. AI5 – Install and accredit systems. Tujuan dari proses inia dalah untuk melakukan verifikasi dan konfirmasi bahwa solusi-solusi teknologi yang diberikan sesuai dengan tujuan yang diharapakan.
  6. AI6 – Manage change. Tujuan dari proses ini adlah meminimalisasi kemungkinan gangguan, kesalahan dan perubahan yang tidak sah.

CONTOH KASUS

XYZ Cargo adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang atau logistic. Jasa pengiriman barang yang dilakukan melalui darat, laut dan udara. XYZ Cargo berkomitmen untuk mengutamakan kepercayaan dan kepuasan sebagai kunci kesuksesan, dengan dedikasi Manajemen dan staff dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Saat ini banyak bermunculan jenis usaha yang sama, hal ini tentunya memperketat persaingan, baik dari sisi kualitas pegiriman barang sampai kepada kualitas pelayanan terhadap konsumen. Untuk Memastikan kualitas dan layanan yang diberikan oleh XYZ Cargo dapat terarah dan selaras dengan tujuan bisnis perusahaan, maka diterapkan tata kelola teknologi informasi. Tata kelola teknologi informasi (Bahasa Inggris: IT governance) adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya. Meningkatnya minat pada tata kelola TI sebagian besar muncul karena adanya prakarsa kepatuhan (seperti Sarbanes-Oxley di Amerika Serikat dan Basel II di Eropa) serta semakin diakuinya kemudahan proyek TI untuk lepas kendali yang dapat berakibat besar terhadap kinerja suatu organisasi. Tata kelola TI merupakan tanggung jawab pihak manajemen didalam suatu organisasi, sehingga bagaimana TI bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung proses bisnis yang dijalankan tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja dari tata kelola teknologi informasi di perusahaan XYZ Cargo yang sedang berjalan saat ini, dengan beberapa aspek yang diperhatikan seperti: efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficiency), unit fungsional teknologi informasi pada suatu organisasi, data integrity, saveguarding assets, realibility, confidentiality, availability, dan security.
Dalam merealisasikan semua yang telah di rencanakan, solusi dari tahap plan and organise harus diidentifikasikan, dikembangkan atau dipelajari sebagaimana diimplementasikan dan diintegrasikan kedalam proses bisnis di XYZ Company (yang selanjutya akan disebut XC). Semua perawatan dan perubahan sistem dalam perusahaan juga terdapat didapat tahap ini. Rekomendasi atau expected maturity level dari AI yang diharapkan dari level ini adalah 4 yaitu Managed and measurable.


ANALISA
          
            Saat ini banyak perusahaan yang mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan proses bisnisnya. Oleh karena itu, dunia bisnis perlu mengetahui tentang aspek dalam teknologi informasi dan komunikasi agar perusahaan dapat menerapkan kriteria dan komponen yang tepat bagi permasalahan bisnis yang dihadapi. Dan jika mengalami permasalahan dalam proses yang sedang berjalan, perusahaan dapat dengan mudah mengatasi permasalahan yang terjadi.
            Sumber daya TI merupakan salah satu elemen yang banyak menggunakan COBIT, karena COBIT memberikan kebijakan yang jelas dalam tata kelola teknologi dalam dunia bisnis. COBIT membantu manajemen dalam memahami dan mengelola resiko dalam tata kelola TI di dunia bisnis. COBIT menyediakan langkah praktis yang dapat diambil dan lebih difokuskan pada pengendalian bisnis.
            Salah satu domain COBIT yaitu Acquire and Implement sebagian besar membahas tentang anggaran dari bisnis yang dibuat dan juga implementasi dari bisnis yang sudah dibuat. Selain itu AI juga memastikan bahwa apakah organisasi memiliki semua sumber dari TI yang dibutuhkan dan juga memastikan agar proses yang berlangsung selesai secara tepat waktu dan juga hemat biaya. Hal ini dilakukan agar proses bisnis dapat berjalan dengan apa yang telah disepakati pada awalnya.


REFERENSI :